Adaptasi anime ke format live-action sering kali menjadi proyek ambisius yang menarik perhatian penggemar. Namun, tidak semua adaptasi ini berhasil memenuhi ekspektasi. Beberapa bahkan dianggap sebagai bencana besar yang mencederai reputasi anime aslinya. Berikut adalah 10 anime live-action terburuk yang pernah dibuat:
1. Dragonball Evolution (2009)
- Sinopsis: Kisah Goku, seorang anak muda dengan kekuatan luar biasa, yang berusaha menghentikan Piccolo dari menghancurkan dunia.
- Mengapa Buruk: Film ini mengubah banyak elemen inti dari Dragon Ball, termasuk karakter, cerita, dan latar. Akting yang buruk dan dialog yang klise membuat penggemar kecewa.
2. Death Note (2017)
- Sinopsis: Light Turner menemukan buku catatan supernatural yang bisa membunuh siapa saja yang namanya ditulis di dalamnya.
- Mengapa Buruk: Adaptasi Netflix ini gagal menangkap nuansa moral dan ketegangan intelektual dari sumber aslinya. Karakter-karakter utama diubah secara drastis, terutama Light dan L.
3. Attack on Titan (2015)
- Sinopsis: Manusia bertahan hidup melawan raksasa pemakan manusia di dunia yang dikelilingi tembok besar.
- Mengapa Buruk: Film ini menerima kritik karena efek visual yang kurang memadai, perubahan cerita yang signifikan, dan hilangnya elemen emosional yang membuat anime-nya sukses.
4. Fullmetal Alchemist (2017)
- Sinopsis: Edward dan Alphonse Elric mencari Batu Bertuah untuk memperbaiki tubuh mereka setelah eksperimen alkimia yang gagal.
- Mengapa Buruk: Film ini dikritik karena plot yang terlalu padat, akting kaku, dan efek CGI yang terlihat murahan.
5. Bleach (2018)
- Sinopsis: Ichigo Kurosaki menjadi Shinigami dan harus melawan Hollow yang mengancam kotanya.
- Mengapa Buruk: Meskipun usahanya terlihat, film ini gagal menangkap skala besar dari dunia Bleach dan mengabaikan banyak aspek penting dari ceritanya.
6. The Last Airbender (2010)
- Sinopsis: Aang, seorang Avatar muda, harus mengembalikan keseimbangan dunia dengan menguasai empat elemen.
- Mengapa Buruk: Walaupun ini adalah adaptasi dari serial animasi Barat, banyak yang menganggapnya setara dengan bencana adaptasi anime. Akting kaku, dialog buruk, dan perubahan cerita besar membuat film ini dicemooh.
7. Speed Racer (2008)
- Sinopsis: Seorang pembalap muda berusaha membuktikan dirinya di dunia balap yang penuh intrik.
- Mengapa Buruk: Film ini dianggap terlalu “kartun” dalam pendekatan visualnya, namun gagal menangkap semangat aslinya. Alurnya pun terasa membingungkan.
8. Ghost in the Shell (2017)
- Sinopsis: Major, cyborg dengan tubuh mekanik sepenuhnya, menyelidiki asal-usulnya sambil melawan ancaman cyber.
- Mengapa Buruk: Meskipun visualnya menarik, film ini dikritik karena whitewashing dan kurangnya kedalaman cerita dibandingkan anime-nya.
9. Kite (2014)
- Sinopsis: Seorang gadis muda memburu para kriminal untuk membalas kematian orang tuanya.
- Mengapa Buruk: Adaptasi ini gagal menangkap kekerasan artistik dan tema gelap dari anime aslinya, membuatnya terasa seperti film aksi generik.
10. Tokyo Ghoul (2017)
- Sinopsis: Kaneki Ken berubah menjadi setengah-ghoul setelah insiden tragis dan harus beradaptasi dengan kehidupan barunya.
- Mengapa Buruk: Film ini mencoba merangkum terlalu banyak plot dari anime-nya, yang membuat cerita terasa terburu-buru dan kehilangan esensi emosionalnya.
Kesimpulan
Adaptasi live-action anime adalah tantangan besar, terutama karena harus memenuhi ekspektasi penggemar setia sambil menarik audiens baru. Banyak dari film-film di atas gagal karena keputusan kreatif yang tidak sesuai dengan sumber aslinya, masalah produksi, atau bahkan penyederhanaan cerita yang berlebihan. Meski begitu, 10 Anime Live-Action Terburuk ini menjadi pelajaran berharga bagi pembuat film di masa depan.
Source: idntimes.com
Baca juga artikel anime terburuk disini!!!